Rose: Rosacea awareness month’s logo.”

Sesuai bio di twitter, masalah utama hidup saya emang ga jauh-jauh dari pimple, acne, pustule, you name it. Belakangan (Oktober 2019) dokter saya mendiagnosa bahwa kondisi kulit saya itu bernama rosacea (roh-zay-sha). WOW, apa tuh?! Kok namanya nampak cantik dan menarique? Kenyataannya mah cukup challenging, sis.

Awalnya waktu jadi anbar (anak baru.red) di Jakarta, muka saya breakout parah. Mulai deh saya mencari dermatoveneriologist aka dokter SpKK di Jakarta, ketemulah dengan sebuah klinik di Cipete Raya (yang jauhnya naudzubillah dari kost maupun kantor, ok, TMI, Ta). Waktu itu saya ditangani oleh dr. J (wow sungguh ku terkesima melihat mukanya yang super glowing macem oppa-oppa di drama korea), seperti biasa kalo breakout dan inflamasi sana sini, ga bisa ditreatment apapun. Cuma dikasih pelembab, obat oles super gentle dengan retinoic acid yang paling rendah, dan facial wash, biar kulitnya agak kalem dulu, baru sebulan kemudian dicek lagi. Ndilalah, sebulan berikutnya tambah parah dengan muka yang makin merah, flaky sana sini karena keriiiiing huhu.

Kebetulan di waktu saya kontrol kedua kali, dr. J-nya ga ada dan saya ditangani oleh dokter yang berbeda, dr. D. Saya sampein keluhan saya dan setelah beliau cek kulit muka, mulailah doi menyampaikan diagnosanya and I’ve been diagnosed with Rosacea plus a hypersensitive skin (terbukti dengan obat paling gentle aja tuh malah memicu kemerahan, padahal di kulit normal tuh harusnya menyembuhkan). Kalo paket ayam Kentucky ini tuh paket spesial! Trus dr D bilang rosacea ini ga bisa disembuhkan tapi sangat bisa dikontrol.

Rosacea, kok bisa?

Jadi setelah cek kulit, dr. D bilang kalau untuk ukuran orang yang jerawatan, biasanya tuh komedo-an tapi komedo saya ga banyak. Lalu jerawatnya hanya muncul di area tertentu, berupa papules and pustule with a small pink or red bumps, ditambah kulit yang memerah (broken blood vessels) ga cuma di bagian jerawatnya tapi menyebar di pipi, hidung, kening, dagu, lalu keluhan saya yang ngerasa muka kaya kebakar dan gatel, serta tanda-tanda lainnya yang saya juga udah lupa hehe and every symptomps was the sign of rosacea.

Rosacea ini sodara kembar sama jerawat, jadi sering disalah artikan hehe. Rosacea sendiri adalah peradangan kulit yang menimbulkan ruam kemerahan di muka. Pengidapnya kebanyakan orang-orang berkulit terang. Bahkan di UK aja, 1 dari 10 orang mengidap rosacea lho. Wah, apakah aku sebenernya adalah keturunan Enggres?! LOL.

Faktor Penyebab Rosacea

Sayangnya sampe sekarang belum ada yang tau pasti penyebab munculnya rosacea. Penelitian teranyar sih bilangnya rosacea ini karena inflamasi yang disebabkan adanya disregulasi neurovaskular vs sistem imun, di luar itu juga mungkin karena demodex mites yang sebenernya biasa ada di kulit manusia, cuma emang lebih banyak ditemukan pada pengidap rosacea dan bikin alergi. Tapi balik lagi, penyebab utamanya belum bisa dipastikan sampe sekarang (senggaknya sampe tulisan ini tayang, ya, Pemirsa. CMIIW, please).

Nah, rosacea terbagi jadi 4 subtipe:

1. erythematotelangiectatic rosacea (ETR)
Ini tuh kulit bersemu merah kaya abis kena matahari, kadang disertai dengan kulit bengkak, perih, sensitif, kering, dan flaky.

2. papulopustular rosacea
Sering disebut acne rosacea. Biasanya kulit wajah memerah secara permanen dan ditambah papul/pustul.

3. rhinophyma
Subtipe ini agak jarang terjadi. Timbulnya di hidung, lebih tepatnya penebalan kulit di hidung.

4. rosacea ocular
Nah kalo subtipe ini timbul kemerahan juga dan rosaceanya berada di area mata.

Lalu, aku yang mana? 1 dan 2. Kebayang ga kalo lagi flare up, muka gatel dan perihnya kaya apa. Ga usah dibayangin juga merahnya muka ini, macem beetroot. *nangis sambil kipasin muka*

Balik lagi ke penyebab rosacea yang belum diketahui secara jelas, tapi sebenernya rosacea bisa dikontrol dengan mengenali kulit dan mengamati pemicu yang disinyalir jadi trigger timbulnya rosacea. A lil bit tricky. Karena tiap orang pemicunya bisa sangat berbeda dan kaya semua hal tuh bisa jadi trigger, HAHAHAHA SAD. Stress, lack of sleep, sampe cuaca pun! NANGIS GA SIH?! T_T Tapi mengutip kata dr. D, “Pelan-pelan ya, aku bantu dengan treatment dan obat, kamu bantu aku dengan mulai mengamati kulitmu sendiri.” UUUUUUW~ 🙂

To be honest, sampe sekarang saya masih dalam pencarian jodoh triggernya si rosacea and to make it worse sometimes I admit my rosacea isn’t something I’ve already made peace with (mon maap aku hanyalah manusia biasa). Like every single things tuh bisa memicu timbulnya si merah-merah ini. Tapi, kalo dipikirin dan jadi stres ya sudah pasti bakal bikin rosaceanya kambuh. Gitu aja terus sampe aku jadi presiden. Sejauh ini yang jadi trigger rosaceaku:

• dairy product: susu dan turunannya
• extreme change of temperature: terlalu panas (sesimple minum minuman anget aja bisa bikin merah dan gatel), terlalu dingin (bikin flaky/bumps), masuk ke ruangan dingin setelah panas-panasan di luar (vice versa), hot shower, hair dryer (IYAAAA! Makanya ngeringin rambut pake kipas angin aja atau hair dryer bersuhu rendah)
• stres, being emotional, nangis, nervous (bloody weird LOL but lately juga aku amatin ini bikin merah dan gatel, wkwk masih ada hubungannya sama ‘heat‘)
• makanan: gula, gluten (BYE roti-roti ginuk, kue-kue gemes cintaku), spicy food, seafood, goreng-gorengan, telur, kafein. (Y is it all the good stuff sih? HUHUHU)
• olahraga yang hi-intensity. Suka banget zumba, SBZ, tapi ga bisa. Awal bulan kemarin nyoba SBZ, setelahnya muka gatel seada-adanya dan langsung flare up, hehe. Pokonya apapun yang raises my blood pressure or temperature, pasti memicu rosacea (di aku ya)
• lack of sleep
• pewangi pakaian
• debu
• sinar matahari (it always make my skin go nuts huhu).

Rrrrr, basically everything ga sih? Hahaha. Kalau mau bikin list pendek mending ganti pertanyaannya jadi: “what’s not trigerring my rosacea?” Huftness, cukup complicated emang. Sampe di satu titik, rasanya tiap ada orang yang komenin kulit pengen aku kasih sticker bertuliskan: “Hi! Sorry I’m not looking for skincare or medication recommendations atm. Thx. :)” biar hidupku tenang. Tapi balik lagi, not everyone knows what rosacea means, what I’ve tried, what I’ve experienced, jadi ga bisa disalahin juga. Doakan aku less-stress menghadapi ini semua biar ga flare up melulu ya hehehe.

Rosacea is such a mistery hehe. Kadang kulit udah lumayan kalem dan bikin happy, besoknya bermunculan lagi. My skin condition (looking at you, rosacea) never ceases to surprise me deh hihi. But yeah, nikmati aja, it’s a unique part of what makes me who I am. 🙂 Kalo ada yang rosacea juga, monggo dishare pengalamannya dong! Ciao.

P.S: Kalau mau tau lebih banyak, bisa baca sampe khatam tentang rosacea yang udah dikumpulin sedemikian rupa oleh The National Rosacea Society melalui rosacea.org

P.P.S: Follow @talontedlex di instagram, she’s a beauty blogger and #Rosacea campaigner, menginisiasi group khusus rosacea di Facebook. Plus, blognya cukup membantu mengenali beragam pemicu rosacea, even bikinin rosacea flare up diary yang bisa didownload gratis.