Keuntungan tinggal di tempat yang agak telat soal makanan kekinian bikin kita harus kreatif. Mulai dari nyari resep yang cocok, beli bahan, praktek bikinnya, sampai mengira-ngira rasa resep aslinya. Secara cuma liat foto doang sama review orang-orang. Setelah sebelumnya mencoba mengeksekusi Hokkaido Cheese Tart, long weekend kemarin saya mencoba membuat Portuguese Egg Tart. Mumpung balik ke rumah dan waktunya kangen-kangenan sama oven. 😛
Lalu apa bedanya Portuguese Egg Tart dan Hokkaido Cheese Tart? Sepintas mirip tapi dari namanya pun sudah terlihat berbeda. Yang Portuguese cenderung manis karena rasa custardnya murni dari telur, susu, dan whipping cream cair (bahkan ada yang skip whipping cream). Sedangkan Hokkaido Cheese Tart cenderung asin dan tangy (in a good way) karena memakai cream cheese. Ketauan dong ya, lebih murah yang mana? LOLOLOL. Perbedaan lainnya di crust, Portuguese Egg Tart memakai puff pastry, sedangkan Hokkaido Cheese Tart menggunakan adonan kulit pie.
Portuguese Egg Tart
Oleh @Tintinrayner
Dibuat ulang oleh Ata
Hasil jadi: 12 pcs
Bahan Crust:
- 2 lembar Puff Pastry Instan (Merk Edo – boleh banget kalo mau bikin sendiri), diamkan di suhu ruang selama 20 menit.
Bahan Custard Filling:
- 60 ml Whipping Cream (Saya pake Merk Anchor yang cair)
- 60 gr gula pasir
- 2 butir kuning telur
- 1 sdm Maizena
- 260 ml Susu Full Cream Cair (Saya pake 200ml susu, 60 ml air)
- Essens vanilla secukupnya
Cara Membuat:
1. Nyalakan oven di suhu 200 C. Diamkan.
2. Campur semua bahan custard filling, masak dengan api kecil sampai kental tapi masih dengan konsistensi agak cair.
3. Gilas lembaran puff pastry sampai agak tipis, usahain sama rata ya ketebalannya, potong melingkar sesuai loyang. (saya pake loyang muffin). Letakkan di loyang. Tusuk-tusuk puff pastry dengan garpu.
4. Tuang filling sampai 3/4 crust.
5. Panggang selama 20 menit dengan api bawah dan atas. (Saya memanggang dengan api bawah 20 menit, dilanjutkan dengan api atas 10 menit). Tandanya matang, puff pastry mengembang dan atas fillingnya terkaramelisasi dengan baik.
Hasilnya enak banget, renyah bercampur lembut fillingnya, apalagi dimakan selagi hangat. Tapi buat saya yang bukan sweet tooth, rasanya kemanisan huhu. Kalo bikin lagi saya akan mengurangi takaran gulanya sampe setengah deh kayanya. Plus akan menyalakan api atas agak lebih lama, karena yang saya Portuguese Egg Tartnya masih kurang terkaramelisasi. 😀
15 Comments
seperti nya patut di coba resepnya, saya punya pan kayak gitu dirumah cuma gak pernah di pake hehe
April 27, 2017 at 6:06 amwaaa sayang banget, dicoba aja, atau kalo ga bikin muffin yang tinggal cemplang cemplung hihi
May 3, 2017 at 5:08 ammau ataa
April 27, 2017 at 6:37 amke sini lagi ayuuuk kak winnynya
May 3, 2017 at 5:07 amWaaah ini cantik hasilnya ya Mbak, gemes ihhhh, bayangin pas panas-panas lumer gitu
April 27, 2017 at 6:43 ampanas enak, didinginin ke kulkas dulu juga enak Mba
May 3, 2017 at 5:07 amCicip taaaaa…
April 27, 2017 at 9:46 amayo kapan kita ketemu mba ze?
May 3, 2017 at 5:05 amIni enak buat icip,siap jadi tester hhe
April 27, 2017 at 6:12 pmhah masnya jadi tester? :O
May 3, 2017 at 5:05 amSepertinya enak, jadi pengen coba bikin
April 28, 2017 at 6:58 amyuk bikin mba
May 3, 2017 at 5:04 am*ngiler* aku uda almost setaun gag baking ih, gag ada motivasi huhuhu
May 2, 2017 at 5:13 pmHihi ayooo jadiin post ini aja sebagai motivasinya Kak 😛
May 3, 2017 at 5:03 am[…] Baca Juga: Resep Portuguese Egg Tart […]
November 12, 2017 at 8:28 am