Beberapa waktu lalu, secara impulsif saya dan kolega di kantor memutuskan untuk jalan-jalan ke Kaur dan Krui. Kenapa impulsif? Karena tercetus idenya cuma karena ada yang nyeletuk sore-sore, “Mau ke mana besok?” berhubung kita belum pernah ke Kaur dan konon kabarnya pantai di Kaur bagus semua, tanpa ragu-ragu kita pun setuju ke sana dan berangkat besok paginya. Lalu terdengar bisikan-bisikan bahwa ada Pulau Pisang di Krui yang sayang dilewatkan, akhirnya kita juga sekalian ke sana. So the adventure begin!

(Post ini akan lebih banyak berisi foto (yang ada sayanya), please bear with me. LOL)

Apakah Kaur dan Krui ini saudara kembar? NO! Kaur adalah salah satu Kabupaten di Bengkulu, sedangkan Krui adalah Kabupaten di Bandar Lampung. Namun jarak keduanya tidak berjauhan. Dari Kota Bengkulu ke Kaur ditempuh dalam waktu kurang lebih 6 jam. Dan saat masuk Kaur, mulai deh di sebelah kanan terhampar berbagai macam pantai. Sebanyak itu sampe kita bingung mau berhenti di mana ? Akhirnya kita putuskan untuk makan siang dulu di Lesehan Voltus 2, menunya Sate Gurita dan Ikan Bakar, sambil nunggu pesanan dimasak, kita main-main dulu di Pantai (gak tau namanya apa. LOL). Seru banget karena bisa sambil nyari Teripang hihi. Makanannya sih B aja tapi lahap juga gara-gara suasananya yang sangat mendukung.

Pantai Linau

Pantai Linau bisa ditempuh 15 menit dari pusat kota Bintuhan, Ibu Kota Kaur, tapi kami memutuskan ga mampir karena deket banget sama tempat makan tadi. *alasan macam apa ini? Sepintas lewat saya bisa melihat Pantai Linau ini sebenernya cakep banget (hasil memantau hashtag #visitbengkulu hehe) tapi sayang waktu itu sedang pasang, jadi air laut dengan bibir pantai deket banget, bahaya kan ya buat yang ga bisa renang kaya saya, huehehe. 🙁

Baca Juga: Pantai Sungai Suci di Bengkulu

Pantai Laguna Samudera

Satu jam dari Pantai Linau, sampailah kami di Pantai Laguna. Sebelum masuk, harus bayar tiket seharga Rp10.000/orang. Mungkin karena ada biaya masuk jadi pantainya terawat dan bersih. Setimpal juga dengan fasilitas yang ditawarkan, ada penginapan, musholla, juga toilet umum.

Btw, Pantai Laguna ini cantik banget. Birunya laut berpadu dengan pasir bersihnya sukses memanjakan mata. Maklum di Kota Bengkulu-nya ga ada pantai berpasir putih. Jadi kita rada norak-norak bergembira liat pasir putih di Pantai Laguna. Bikin pengin langsung nyeburrr~ sayang langsung inget kalo ga bisa renang ?

Baca juga: Pulau Tikus, Bengkulu

Selain saat sunset tentunya, tempat berfoto paling diincar di Pantai Laguna ini kayanya di ayunan yang ternyata bernama Ayunan Jodoh, karena yang antre buat foto buanyak. HAHAHA. Apakah setelah main di Ayunan Jodoh maka akan bertemu jodoh? Hm. *rolling eyes* Trus kita ikutan antre ga? Yaiyalahhhh, demi kepentingan sosial media ya ga? ? *anaknya kompetitif*. Juga ada rumah pohon. Tapi kalau mau naik, harus bayar lagi seharga Rp5.000. Puas bermain air dan pasir, kami pun melanjutkan perjalanan.

Pantai Manula

Sekitar 15 menit berkendara dari Pantai Laguna, kami sampai di Pantai Manula. Sayangnya kami hanya melihat pantai ini dari atas bukit karena rencananya ingin mengejar sunset di Pulau Pisang, Krui, jadi ga bisa berlama-lama. Sayangnya, belum sampai di Krui matahari terlanjur terbenam. Jadi kami memutuskan berhenti di pinggir Pantai sebut-saja-Anonim (karena ga ada yang tau namanya apa) dan menikmati sunset dari sini. Mashaa Allah, cantiknya!

Baca Juga: Di Bali, wajib ke Pantai ini.

Alhamdulillah akhirnya terlaksana juga kunjungan ke Kaur dan gak bertanya-tanya lagi dengan keindahan pantainya, cerita tentang Pulau Pisang akan saya tulis di blog post setelah ini ya. Stay tune! 😛