Holla! Semangat pagi dari Bengkulu. Hari ini kebetulan saya dan teman-teman blogger lainnya berkesempatan untuk ikut “Flash Blogging: Menuju Indonesia Maju” yang digagas oleh Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) dan Dinas Komunikasi dan Statistik Provinsi Bengkulu. Acaranya singkat namun padat, dengan harapan pesertanya gak cuma gaya tapi juga tau banyak tentang Indonesia. Such a promising goals ya, Pemirsa. Kita aamiinkan yuk! π
Berantas Hoax!
Katakan yang benar-itu benar. Katakan yang salah dengan benar” – Andoko Darta
Speaker pertama adalah Pak Andoko Darta dari Tim Komunikasi Presiden (TKP). Bapaknya cakep, Sis, betah gw lama-lama ngeliatnya juga, haha. *cieee objektifikasi* *mulai lost focus* Pertama kali yang beliau tekankan dalam pengarahannya adalah please sama-sama kita berantas hoax. Sebentar, sudah pada tau kan hoax itu apa? Pastilah ya. Hoax sendiri sebenarnya disampaikan oleh orang-orang baik tapi ‘kurang pintar’. Nah, sebagian dari kita juga tentu sudah noticed bahwa berita-berita hoax saat ini cukup merugikan dan mengkhawatirkan. Ga mau dong jadi bagian dari itu?
Btw, saya pernah baca artikel di sebuah blog, bahwa generasi saya (millennials) sering dibilang generasi over sharing. Apa-apa dishare. Didukung pula oleh banyaknya netizen yang membuat berita-berita dengan judul yang click-bait nan provokatif. contoh nyatanya adalah fitnah terhadap pemerintahan. Widih, banyak banget kan? Trus kita sebagai netizen langsung ‘panas’ lalu ikut ambil bagian denganΒ sharing berita tersebut. Padahal belum tentu yang kita bagikan ke followers atau pembaca itu benar dan berdasar fakta. Hayoo, diinget-inget dulu, jangan-jangan kita juga pernah ikut andil dalam menyebarkan hoax. *ngumpet di balik Pak Andoko* #eh
Sebenarnya, kritik terhadap pemerintah sangat dianjurkan, namun bukan berarti kita kritik tanpa data lalu menimbulkan fitnah. Sepakat? Aku sih yes. That’s why Pak Andoko dalam kesempatan kali ini juga sekaligus sharing pencapaian-pencapaian RI 1 di masa kepemimpinannya. Tak kenal maka tak sayang, kalo kata pepatah lama. Kritik aja tapi ga usaha ‘kenal’ ya mana bisa dipercaya atuh? π Makanya kita juga disodorkan fakta-fakta kepemimpinan Bapak Jokowi, apa saja yang sudah dilakukan oleh beliau, baik secara makro yaitu Indonesia secara keseluruhan, maupun secara mikro yaitu di Bengkulu.
Equality vs Equity
Jokowi, sebagai Presiden serta kita sebagai warga negara, tentu saja tujuannya sama yaitu membuat Indonesia Maju dan dapat dirasakan merata di seluruh Indonesia. Lalu apakah pemerataan bisa dicapai dengan kesamaan perlakuan? No. Gambar di atas contohnya. Dalam analogi tersebut terpampang nyata bahwa kesamaan perlakuan tidak selalu menimbulkan keadilan, bukan?
Contoh nyata dari pemerataan yang digaungkan oleh RI 1 di masa pemerintahannya saat ini adalah harga BBM. Pada tau harga 1 liter BBM di pelosok Kalimantan? Rp 45.000/liter. Jangan shock, ya. π Saya dan peserta lain disuguhi video distribusi BBM di daerah pelosok tersebut dan bikin terenyuh. Superrrr panjang, melelahkan dan beresiko tinggi. Mulai dari dibawa dengan kapal besar selama 5 hari, lalu karena sungainya mulai mengecil serta dangkal, lalu BBM tersebut dipindahkan ke kapal yang lebih kecil, baru bisa tiba di tujuan. Makanya harganya jadi melambung tinggi. Tapi itu dulu, sekarang harga BBM-nya sudah sama dengan di kota-kota besar. π Saya nonton video-nya sampe mbrebes mili, liat senyuman temen-temen di pelosok negeri, hangaaat di hati.
Aset Digital Presiden
Selain pencapaian yang sifatnya strategis, RI 1 kita juga ‘menjangkau’ rakyatnya in a fun way, yaitu via ranah digital. As we all know, beliau sangaaaat mengurangi jarak dengan rakyatnya, maunya blusukan mulu. Jadi bener-bener tau kondisi rakyatnya. Mungkin buat kita yang sulit untuk ketemu beliau secara langsung, tetep bisa berkomunikasi dengan beliau via akun sosial medianya. Jadi tau apa aja yang dikerjakan oleh beliau, bisa memonitoring sejauh apa hasilnya. Bayangin aja Presiden sempet ngevlog lho, di antara jadwal beliau yang super padat. Kece banget! Selain itu, Tim Komunikasi Presiden juga punya kanal youtube sendiri yang mengupas sisi lain dari Istana Negara, yuk pada subscribe, tadi saya udah sempet nonton beberapa dan cukup menarik. (sebenernya ngeliatin Paspampres-nya Pak RI 1 :P) Ga sabar nunggu video lainnya lagi. Hihi.
Think Before Posting
Sesi kedua diisi oleh Mba Mira Sahid, founder dari Kumpulan Emak Blogger. Omagaaaah, starstruck gw! Yang biasanya cuma kenal via tulisan, sekarang bisa ketemu langsung. “Hai, Mba Miraaaa!” *dadah dadah virtual* π
Kalo kata buku jaman dulu tuh, manusia adalah makhluk sosial. Tapi sekarang, bersosialisasi ga cuma di dunia nyata aja, tapi juga di dunia maya. Iya apa iya? Hihi. Bayangin aja bangun tidur yang dicari gadget, entah untuk cek email kantor, notifikasi sosial media, atau sekedar update status. FYI, Indonesia termasuk negara dengan penduduk dunia maya yang cukup besar lho, nyaris 50% warganya adalah social media users. Tapi sayangnya ga semua user bijak dalam menggunakan ‘jempolnya’. Mau ga jadi orang seperti itu? Tentu ngga dong, ya. π
Makanya ini jadi PR bagi kita semua sebagai penggiat sosial media, harus jadi user yang bijak dengan konten positif, yang akhirnya nanti berguna untuk mengurangi hoax. Kalo bahasa singkatnya, think before posting! Nah karena seluruh peserta adalah blogger, jadi PR ini dikerucutkan kembali menjadi PR buat blogger. Pssssst, bocoran Mba Mira, blogging masih akan in trend lho sampe the next 10 years! Ayo yang belom punya bikin segera. π Kembali ke PR tadi, kalo di sesi 1, Pak Andoko sharing video Paspampres yang bekerja untuk negara dengan cara jagain Pak Presiden, nah blogger juga bisa jaga Indonesia dengan melawan hoax via konten positif dan aktual. Contohnya dengan kegiatan Flash Blogging ini.
Jangan salah lho, di dunia digital juga ada rekam jejak. Jadi siap-siap nyesel kalo posting negatif, seluruh dunia bisa liat. *bergidik* pihak SDM perusahaan pun kalo hire pegawai sekarang suka intip-intip akun sosial media lho. π
Balik lagi ke Blog, Mba Mira juga menyampaikan tips membuat blog yang bagus, gw bocorin ya.
– Ramah Mata
Masih jaman ga blog yang tampilannya mejikuhibiniu plus glitter-glitter manja? Ulalala, so last decade ya. Sekarang mah jamannya simple is more! π Biar pengunjung betah.
– Up to date dan Informatif
Jelas ya, kalo ga pernah di-update dari jaman jahiliyah mah, siapa yang mau baca coba?Β Ga kekinian lagi dong informasinya. π
– Unik
Nah ini, blogger kan buaaaaanyak banget. Di Bengkulu aja ada hampir 400 blogger, kalo ga ada yang unik atau jadi pembeda tulisan kita dengan yang lain, alamat pengunjung kita juga males baca.
– Personal
Hal ini berkaitan dengan branding kita as a blogger. Kalo saya sih penginnya dikenal sebagai blogger tukang jalan-jalan dan doyan makan, tapi badannya segini-segini aja! Hahaha. *tetep jualan*
Sudah bisa bikin blog yang bagus dong sekarang? Of courseeee! π Mba Mira menutup sesinya dengan pesan, yuk jaga Indonesia sama-sama plusΒ think before posting. Inget ya, jejak digital sungguh kejam hahaha.
Sekarang, udah pada siap jaga Indonesia via tulisan informatif dan positif dong ya? π
1 Comment
Tadi sempet lihat nangkrin di TTID nih yang flashblogging nya.
April 27, 2018 at 6:02 pmMemang sebagai blogger, kita lakukan yang kita bisa ya, dg blog kita. Makanya kadang suka sebel nih Ta kalau ada yang bikin artikel nanggung atau memanfaatkan clickbait, judul sama isi ndak sesuai.